Minggu, 30 Maret 2014


Ketika cinta selalu pulang…

Ketika cinta ini pulang dari perjalanan panjangnya, saat itu pula aku tersadar. Tidak ada ruang lagi yang tersisa untukku kembali. Telah terlalu lama aku berpetualang diluar sana, meinkamti keindahan, kesedihan dan kesakitan itu sendiri – juga kerinduanku akan rumah. Rumah yang selalu memberikan ketenangan dan kebahagiaan dengan kesederhanaannya.

Tetapi kaki ini terlanjur terpaku di suatu tempat yang teramat jauh dari rumah, membuatku terlalu sulit untuk beranjak pergi dari peraduan yang sungguh teramat menyakitkan. Bibir ini tersenyum, lidah ini masih mampu berbicara manis, tetapi hati ini selalu berontak, menangisi kerinduannya untuk segera pulang – rumah…

Tetapi perjuanganku untuk bisa lepas dari tempat mengerikan ini dirasa sudah tak diperlukan lagi, waktu tak akan kembali memperbaiki semuanya – terlambat.. hanya satu yang ku tau pasti, tak akan ada lagi rumah, tak akan ada lagi tempat untukku pulang – bersandar disaat kerapuhan menggerogoti diri, berlindung disaat semuanya menyakiti. Mungkin rasa ini – besarnya cinta yang selalu menjadi alasan untukku kembali dirasa tak cukup untuk membuatku berada di satu lini yang sama denganmu – lagi.

Mungkin akhir bahagia memang bukan milik kita – bukan milikku..



Ps:  I’ll always call you home.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar